Banyak sekolah di prefektur paling selatan Jepang, Okinawa, mulai sementara ditutup pada Senin, 7 Juni, dalam usaha untuk mengungkung penebaran Covid19 di kelompok anak muda, kata pemerintahan prefektur.
Menurut Pemerintahan Jepang dalam penuptupan sekolah dianggap sebagai langkah pertama. Dalam hal nya mengurangi seluruh kasus covid19 di Jepang. Pemerintahan juga mengimbau seluruh sekolah untuk menerapkan seluruh kegiatan online. Karena efektifitas online akan sangat berpengaruh dalam menurunkan angka virus covid19 ini.
Penutupan Berlaku Hinggah Angka Penurunan Covid19 Rendah
Menurut pemda di Okinawa, penutupan itu berlaku untuk beberapa fantastis sekolah menengah dan sekolah menengah pertama karena terjadi kenaikan infeksi COVID-19 di kelompok anak muda.
Prefektur paling selatan Jepang sekarang ini ada pada kondisi genting virus corona dan cara terkini untuk menangani penebaran virus yang mengikutsertakan penutupan sekolah bakal efisien sampai 20 Juni.
Menurut pemerintahan prefektur, dari semua 183 kasus COVID-19 yang disampaikan di hari Minggu, remaja dan orang muda terbagi dalam sekitaran 20 % dari keseluruhan.
Program Online Akan Diperberlakukan Selama Masa Pandemic Di Jepang
Okinawa mengonfirmasi 104 kasus COVID-19 harian baru, menurut angka terkini yang di-launching Senin malam, hingga keseluruhannya jadi 18.603. Suatu kasus dan wabah yang semakin meningkat bila dibandingkan dengan tahun lalu. Kasus covid19 ini memang meningkat setiap hari nya tetapi kawasan okinawa. Tergolong dalam kasus peningkatan covid19 yang cukup rendah.
Ini dibanding dengan 235 infeksi baru yang disampaikan di Tokyo dan 173 di prefektur tetangganya, Kanagawa, angka dari kementerian kesehatan dan kewenangan di tempat memperlihatkan.
Secara nasional, jumlah keseluruhan infeksi Jepang semenjak pecahnya virus capai 763.785, dengan 1.278 kasus tambahan diverifikasi Senin.
Korban meninggal sekarang sudah capai 13.600, angka Senin malam memperlihatkan.
Nusa subtropis selatan, daya magnet untuk pelancong, sudah memandang kenaikan infeksi belakangan ini, dan sudah menulis jumlah kasus baru per kapita paling tinggi antara 47 prefektur Jepang.
Dengan begitu, sarana klinis Okinawa sudah tertekuk di bawah penekanan, dengan banyak pasien yang terkena oleh virus tidak bisa amankan tempat tidur tempat tinggal sakit dan mau tak mau lakukan karantina sendiri di tempat tinggal, menurut beberapa warga lokal belakangan ini.